Sunday, June 3, 2012

Umi, Boleh Tak Saya Nak Kahwin?

Umi, saya nak kahwin . Umi janganlah bersusah hati ya, ini karena pernikahan itu membuka seribu pintu rezeki. Pernikahan atas nama Islam, sudah pasti akan diridhai Allah. Dari Anas ra, katanya telah bersabda nabi SAW bahwa pernikahan adalah sunnahku, barang siapa yang benci sunnahku, maka dia bukan dari golonganku. Allah SWT menjadikan manusia dengan fitrahnya yang ingin hidup berpasang-pasangan, berkasih-sayang, bahagia, dan dapat memenuhi tuntutan syahwatnya melalui cara yang halal. Fitrah tersebut dapat dilaksanakan melalui ikatan pernikahan yang sah. Dapatkah umi?

Umi, saya nak kahwin. Umi janganlah menghalangi keinginan saya, karena Allah sudah berjanji, barangsiapa menikah karenaNya pasti akan dipermudah segala urusan. Namun cinta jangan dilawan, karena bila jodoh datang bertandang, tiada siapa yang bisa menolak kuasa Tuhan. Dapatkah umi?

Umi, saya nak kahwin . Jangan pernah risau pasal pelajaran, karena ia takkan pernah berhenti. Hatta sampai ke mati sekalipun, ilmu takkan pernah habis dicari. InsyaAllah, si dia yang bergelar suami tidak akan mencegah saya menuntut ilmu, karena kami berdua dahagakan ilmu. Ingatkah umi, menunda pernikahan menurut Syeikh Muhamad Bin Shalih Al-Utsaimin adalah sikap yang bertentangan dengan perintah Rasulullah SAW:
SAW bersabda: "Jika seorang pria yang engkau sukai agama dan akhlaknya melamar, maka nikahilah dia (dengan putrimu). Jika hal itu tidak kamu lakukan, maka akan ada fitnah di atas bumi dan kerusakan "

Umi, saya nak kahwin. Meskipun si dia yang merupakan lelaki pilhan saya masih belum bekerja, bukan berarti dia tidak bisa menghidupi bakal istrinya. Sudah tercatat di dalam Quran, orang miskin sekalipun pasti akan dimampukan oleh Allah lalu menikah.


Umi, saya nak kahwin. menikah itu mencegah maksiat. Dari si dia melihat perempuan di sana sini, lebih baik dia melihat istrinya saja. Dapat pahala lagi. Umi, pernikahan ini adalah benteng mempertahankan martabat dan harga diri. Sesungguhnya, manusia harus menikah adalah karena tuntutan psikologis dan fitrah dijadikan Allah. Maka atas tuntutan itu, tanpa adanya pernikahan, manusia akan terjerumus ke lembah perzinaan dan maksiat. Nauzubillah.

Umi, saya nak kahwin. Percayalah yang calon suami saya memang sudah siap untuk bertanggung jawab. Jangan dilihat pada kematangan pada usia, tapi lihatlah pada pribadi dirinya. Jika dia siap menjadi pemimpin, maka Benarkanlah dia jadi pemimpin kepada istrinya pula. Meskipun, Ilmu agamanya sedikit cuma, tapi si dia tidak pernah berhenti mencari ilmu.Maka doakanlah agar dia dapat menjadi seorang pria yang lebih saleh dan dapat membimbing saya ke jalan Allah.

Umi, saya nak kahwin. Semua ini hanyalah keinginan anakmu saja. Namun kiranya tidak disetujui, anakmu terima sepenuh hati. Karena si dia juga tahu, bagaimana untuk menghormati keputusan kedua orang tuanya. Namun, sekirannya umi setuju ingin mendapat anak menantu, maka izinkanlah anakmu ini menemukan calonnya. InsyaAllah, bukan calon suami yang dicari, tapi calon ayah kepada cucumu yang akan dicari.

Umi, saya nak kahwin. Apa pun jua keputusan dipilih, semoga Allah selalu memberkati. Dan semoga pilihan itu adalah yang terbaik. Sama-samalah kita berharap kepada.

Umi, tapi apa daya dia hanya mampu menulis untuk meluah isi hati. Andai isi hati anakmu ini dapat dibaca dan dipahami oleh umi dan abah juga, alangkah bagusnya. Ya Allah, permudahkanlah segala urusan anak umi dan abah ini, amin.

0 comments:

Post a Comment